Senin, 16 Mei 2011

Mario Teguh Super Point 36 - The Holy Big Fish

"Sahabat saya yang super,

Mohon katakanlah tiga ‘Ya’,
untuk tiga pertanyaan saya ini:

Apakah betul Tuhan itu Maha Kaya?

Ya

Apakah betul Tuhan itu Maha Pemurah?

Ya

Apakah betul Tuhan mendengar semua permintaan?

Ya

Lalu mengapa Anda hanya minta yang kecil-kecil dari Tuhan?

Oh, tahu diri?

Maka pantaskanlah diri untuk dicintai Tuhan.

Tuhan memampukan yang dicintai-Nya, bukan mencintai yang mampu."


Mario Teguh (Facebook)


Setiap orang punya permintaan; ragamnya beraneka warna. Rata-rata, permintaan manusia adalah sesuatu yang besar, yang tidak atau belum dimiliki atau malah 'pengembangan' dari sesuatu yang sudah dimiliki. Dan..., berdoa adalah salah satu cara untuk mewujudkannya.

Setiap permintaan itu didengar oleh Tuhan; baik yang dilafadzkan di bibir, pikiran maupun di hati, tak peduli bahasa dan cara ekspresi permintaan itu. Sepanjang itu baik dan diniatkan untuk hal-hal yang baik; baik untuk diri yang meminta apalagi untuk orang lain di sekitarnya. Tuhan itu Maha Baik; dan hanya akan mendengar yang baik-baik.

Ada orang yang meminta yang besar-besar; menjadi kaya. Tapi kenapa dia belum juga kaya? 

Ada juga orang yang meminta dipertemukan dengan jodohnya. Tapi kenapa dia masih jomblo juga?

Ada pula orang yang meminta diberikan keturunan. Tapi kenapa masih belum; bahkan tanda-tandanya saja belum?

Mungkin jawabannya cuma satu: belum pantas!

Ada orang yang meminta kaya. Tapi usahanya kecil; bahkan hanya berpangku tangan sebatas angan-angan.

Ada juga orang yang meminta dipertemukan dengan jodohnya. Tapi usahanya belum maksimal; seringkali gagal hingga akhirnya 'menyerah'.

Ada pula orang yang meminta diberikan keturunan. Tapi usahanya terlunta-lunta karena kesibukan.

Mungkin jawabannya juga cuma satu: belum pantas!

Ada orang yang meminta kaya; punya rumah istana dan uang satu milyar. Tapi dia merasa dia tidak akan bisa dan belum pantas mendapatnya; dia hanya minta yang kecil....

Ada juga orang yang meminta dipertemukan dengan jodohnya. Dia memiliki kriteria tertentu yang tentu baik untuk dirinya; tapi dia sadar kriterianya itu terlalu tinggi dan pada akhirnya dia hanya minta jodoh 'yang seadanya' dan 'yang mau menerimanya' saja sambil berharap setidaknya 'yang mendekati'....

Ada pula orang yang meminta diberikan keturunan. Dia telah mencoba segala cara yang pada akhirnya dia sadar dia sudah tidak mampu dan pasrah....

Mungkin jawabannya sudah dua, setidaknya: belum pantas; maka pantaskanlah diri untuk dicintai Tuhan karena Tuhan-lah yang memampukan dan menghimpun yang terserak untuk kemaslahatan yang dicintai-Nya - bukan mencintai yang mampu!

So:
"Meminta sesuatu yang besar menuntut kita memantaskan diri untuk menerimanya; tidak akan diberikan bagi orang yang belum pantas - dari segala sisi. Sikap menyadari kekurangan diri dan menerimanya merupakan langkah awal untuk memantaskan diri. Tuhan akan memampukan dan menyempurnakan usaha pemantasan diri dan mengabulkan permintaan bagi orang-orang yang dicintai-Nya; bukan mencintai orang-orang yang mampu, karena bagi orang-orang yang mampu, Tuhan sering tidak 'diikutsertakan'."






Arif Budiman, S.S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar