Senin, 27 Juni 2011

Mario Teguh Super Point 44 - "Anti-NATO (No Action Talk Only) Movement"

"Sebagian besar orang yang
mempekerjakan para sarjana
adalah orang-orang yang pendidikannya sederhana.

Mereka menjadi pengusaha
yang menggaji pegawainya yang keren
dan berpendidikan tinggi,
karena lebih cepat bertindak
dan tidak beku dalam retorika.

Itu adalah bukti bahwa

BERTINDAK LEBIH MUDAH DARIPADA BICARA.

Orang yang lebih segera bertindak,
lebih segera makmur hidupnya
daripada yang banyak alasan."


Mario Teguh (Facebook)


NATO; dapat kita pastikan tidak ada seorangpun di dunia ini - terutama di Indonesia - yang tidak 'mengenal' 'kata' ini. Setidaknya, ada dua makna yang dia kandung. Pertama, dia adalah sebuah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, yaitu pakta pertahanan (militer) negara-negara di kawasan Atlantik Utara yang 'dimotori' Amerika Serikat - lawannya Pakta Warsawa yang 'dimotori' Uni Sovyet (dulu). Sementara yang kedua, juga merupakan singkatan dari No Action Talk Only - sebuah sindiran kasar alias sarkasme bagi mereka yang 'bisanya cuma ngomong doang' tanpa ada 'bukti' yang jelas. Tapi pada postingan kali ini, saya tidak akan membahas 'makna' pertama; karena semuanya pasti sudah tahu (kalaupun tidak atau kurang, cari saja di Google).

Bertindak dengan segera, itulah kata kunci "gerakan anti-NATO" dalam tulisan yang singkat ini. Keinginan atau cita-cita tidak akan terwujud tanpa tindakan. Itu hanya berupa khayalan yang kosong. Namun, khayalan atau imajinasi tetap diperlukan sebagai gambaran "what we will be". Pampangkan saja gambar Barrack Obama, jika Anda berimajinasi menjadi seorang presiden berpengaruh atau Michael Jackson bila Anda berimajinasi menjadi penyanyi pop terkenal. Berimajinasi yang tinggi berarti kita punya satu tujuan yang besar dan jelas, sehingga bila menemui 'kegagalan-kegagalan' kecil kita 'tak akan mudah jatuh dan terjatuh' dan bila berhasil akan menjadi 'modal' untuk perbaikan-perbaikan cara atau metode untuk melakukan yang lebih baik dan lebih banyak (doing better and doing more).

 Lakukan saja dulu, jangan terlalu berpikiran pada hasil. Anggap saja rencana yang sudah kita buat dan susun serapi mungkin sebagai 'acuan'; jangan terlalu diikuti! Sering sebuah tindakan berseberangan dari rencana; bahkan lebih baik dari yang direncanakan. Dengan tindakan yang segera, kita bisa tahu 'seperti apa kenyataannya' sehingga kita bisa memperbaiki atau 'mengutak-atik' caranya. Tak jarang pula muncul ide-ide 'segar' selagi kita melakukan rencana tersebut. Anda akan merasakan 'perbedaannya'; bahwa ternyata bertindak itu tidak sesulit yang direncanakan!

Terakhir, berambisilah dan biarkan 'ambisi' itu lead you to your own new progress by the meaning of time! 





Arif Budiman, S.S.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar