Rabu, 01 Juni 2011

Mario Teguh Golden Ways 39 - Kegelisahan Hati

"Jika engkau merasa tersiksa
dengan keadaanmu sekarang,
melarikan diri dari keadaan itu
tidak akan melepaskan kegelisahan
dari jiwamu.

Sesungguhnya,
kegelisahan tidak berada di tempat
yang menggelisahkanmu,
tapi ada di hatimu.

Pelarian hanya akan menyampaikanmu
di tempat yang jauh
dengan perasaan yang sama.

Karena sebetulnya engkau tidak bisa
berlari meninggalkan hatimu sendiri.

Tenteramkanlah hatimu."
Mario Teguh (Facebook)


"Resah dan gelisah
Menunggu disini
Di sudut sekolah
Tempat yang kau janjikan
Ingin jumpa denganmu
Walau mencuri waktu
Berdusta pada guru

Malu aku malu
Pada semut merah
Yang berbaris didinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
Sedang apa disini
Menanti pacar jawabku

Reff:
Sungguh aneh tapi nyata
Takkan terlupa
Kisah kasih di sekolah
Dengan si dia
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah

Malu aku malu
Pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
Sedang apa disini
Menanti pacar jawabku

Reff

Sungguh aneh tapi nyata...
Kisah Kasih di Sekolah...
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah

Masa-masa paling indah
Masa...... indah......
Kisah kasih di sekolah
Masa...... indah......"

*****

Bagi yang 'berjaya' pada era 80-an pasti kenal sekali dengan lagu di atas. Ya..., buah karya Obbie Messakh - dan dinyanyikan sendiri - itu begitu akrab di telinga para pendengarnya di seluruh Tanah Air. Sebuah lagu yang cukup fenomenal! Sampai akhirnya, lagu ini 'dipopulerkan kembali' oleh Chrisye (alm.) feat Ariel PeterPan; tentu dengan aransemen musik ala PeterPan yang khas. 

Kegelisahan hati adalah milik semua orang; begitu pula kebahagiaan hati. Hati yang gelisah selalu terasa menekan; menekan perasaan, menekan jantung, menekan ulu hati, menekan kepala - stress, depresi dan menekan dada hingga membuat nafas sesak dengan suara serak, parau. Semangat berkarya pun mengendor; harapan pun 'seakan' terbang melayang-layang dibalik awan. Sebaliknya hati yang bahagia akan membuat segalanya lebih baik, lebih bernilai dan lebih nyaman dijalani.

Kegelisahan dan kebahagiaan adalah bumbu kehidupan; berputar selalu. Tak selamanya seorang hamba gelisah hatinya; dan tak selalu pula seorang hamba hatinya bahagia. Entah itu banyak atau sedikit; itu bukan ukurannya! Terkadang dari sebuah kegelisahan akan melahirkan sebuah kebahagiaan; dari kebahagiaan pun bisa berubah wujud menjadi kegelisahan. Kitalah yang menentukan!

Melarikan diri dari kegelisahan hati tampaknya menjadi solusi 'paling mujarab' yang banyak dilakukan orang. Awalnya memang manjur; bahkan terkadang sangat manjur. Kegelisahan itu tertinggal lalu terkubur! Pengalaman beberapa orang malah sebaliknya; itu hanya sementara! Yang terjadi kemudian hanya membuat kegelisahan tersebut semakin merajalela, semakin memburuk; tak terkendali. Pada akhirnya justru akan membuat insan tersebut semakin tak berdaya; semakin 'hilang dari peredaran'!

Pelarian itu tidak bisa meninggalkan hati yang sedang gelisah; karena hati sendiri tidak bisa dibohongi apalagi 'ditinggalkan'. Hanya dengan berdamai dengan hati dan diri sendiri akan membuat suasana menjadi lebih baik. Mensyukuri apa-apa yang sudah didapat dan tetap ikhlas berusaha untuk menjadi lebih baik bagi kebaikan diri dan sesama adalah langkah selanjutnya sehingga kegelisahan tersebut bisa 'didayagunakan'. Ini hanya masalah penemuan dan pengaplikasian 'konsep diri'*; entitas setiap pribadi yang unik. Dalam bahasa lain, menjadi pribadi yang lebih dewasa dari waktu ke waktu.

Cobalah simak pesan berikut! Pahami dan laksanakan dengan segera!
"Hadapi dengan senyuman
Semua yang terjadi
Biar terjadi .
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua... Kan baik baik saja

Bila ketetapan tuhan
Sudah ditetapkan
Tetaplah sudah .
Tak ada yang bisa merubah
Dan takkan bisa berubah

Relakanlah saja ini
Bahwa semua yang terbaik
Terbaik untuk kita semua
Menyerahlah untuk menang"





Arif Budiman, S.S.

* Anonymous. Pengertian Konsep Diri. http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar