Selasa, 04 Januari 2011

Mario Teguh Super Point 2 - Cinta

"Sahabat saya yang sedang
merindukan pasangan hidup,

marilah kita berdoa,

Ya Tuhan kami Yang Maha Mencintai,

Engkau menciptakan segala sesuatu
berpasang-pasangan.

Dan aku yakin
Engkau telah menciptakan
pribadi belahan jiwaku.

Tuhanku,
aku sangat rindu untuk
memuliakan Nama Mu
bersama jiwa kecintaanku
dan keluarga cantik
yang akan kubangun
bersamanya.

Pasangkanlah aku dalam
seindah-indahnya pernikahan.

Aamiin"

(http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880)

Sebuah puisi indah - setidaknya untaian kata-kata mutiara penuh motivasi - dari Bapak Mario Teguh. Isinya tentang (harapan) keindahan hidup bersama pasangan, belahan jiwa. Puisi berwujud doa, penambah ketebalan asa kepada Sang Pencipta, Penguasa Alam Semesta Raya. Kerinduan seorang hamba akan dipertemukan dan diikat dalam tali suci pernikahan dengan sang belahan jiwanya, yang terbaik dari yang terbaik; pilihan-Nya.

Terdengar - lebih tepatnya, terbaca - klise, memang. Terdengar sedikit pathetic, juga. Terdengar romantis, melankolis, tapi optimistis. Tapi..., itulah yang namanya doa. Diperlukan gaya bahasa seperti itu - apakah hiperbola atau litotes. Tujuannya agar Sang Raja Diraja Alam Semesta Raya mendengar lalu mengabulkan permintaan yang dimaksud.

Ada sebuah untaian kata-kata mutiara; "Tiada kata seindah doa". Beberapa orang berpendapat bahwa doa adalah sebuah bentuk 'komunikasi batin segitiga emas' antara yang mencintai, yang dicintai dan Sang Khalik. Kedua 'pihak pertama' saling mendoakan agar 'pihak ketiga' melindungi, mengayomi, menganugerahi dan memberikan petunjuk terbaik. Seperti dalam 'Doa Pembuka' Bismillahirrahmanirrahiim (In the Name of Allah, Most Beneficient, Most Merciful); "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Doa, dalam arti yang lebih 'ekstrem', lebih dari sekedar ungkapan 'cinta'; dia adalah ungkapan kasih sayang - tak mengenal yang selain yang dikasihi dan setia dengan yang dikasihinya. Sebuah perpaduan agung antara segala sesuatu yang 'di luar nalar' (illogisme) dengan sebuah keputusan logis yang didasari keyakinan teguh antara kedua belah pihak; yang mempunyai perasaan tersebut.

Jadi, hubungan antara doa dan cinta ibarat pinang dibelah dua (pake kampak kek, pake golok kek...!). Saling melengkapi; tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada yang lain. Dan, apa yang dirasakan orang dengan kehadiran keduanya? Jawabannya hanya satu: BAHAGIA. Ya, bahagia! Catat itu...! Tapi, harap diingat bahwa sebelum ada doa - yang tulus ikhlas, bahkan (mungkin) sebelum cinta dan kasih sayang itu ada - ada tiga prasyarat yang mendahuluinya; perasaan akan Aman, Nyaman dan Senang (ANS; bukan PO. ANS jurusan Padang - Bukittinggi atau Bukitinggi - Jakarta). Aman (dan tenteram).., jika berada di dekatnya; Nyaman..., jika berbicara tentang segala sesuatu bersamanya (alias nyambung); dan, Senang..., jika diberi apapun olehnya walaupun terkadang tak bernilai sama sekali.

Pertanyaannya, kapankah hal itu bisa kugapai? Ya..., aku sudah berusaha dan berdoa dan bertawakal. Mungkin..., belum (terlalu) maksimal.... Terkadang aku berpikir untuk apa jadi orang baik kalau harus bernasib seperti ini; full of imperfectnesses. Sudah kulakukan semua hal yang bernuansa ANS itu, sudah kumainkan 'rumusnya' beserta seluruh variannya atas landasan satu kata: HONESTY (kejujuran). Tapi yang kudapat hanyalah setumpuk kekecewaan yang makin menggunung.... Ya, truly madly deeply imperfectness of the ANS formula...! Itulah yang (mungkin) mereka rasakan. Well, honesty sometimes painful, right?

Pada akhirnya, aku teringat akan sebuah syair tembang cinta milik Elton John yang menjadi OST (Official Sound Track)-nya film "The Lion King" yang romantis, tapi sedikit pathetis, berjudul "Can You Feel The Love Tonight":

"There's a calm surrender to the rush of day
When the heat of the rolling world can be turned away
An enchanted moment, and it sees me through
It's enough for this restless warrior just to be with you
And can you feel the love tonight
It is where we are
It's enough for this wide-eyed wanderer
That we got this far
And can you feel the love tonight
How it's laid to rest
It's enough to make kings and vagabonds
Believe the very best
There's a time for everyone if they only learn
That the twisting kaleidoscope moves us all in turn
There's a rhyme and reason to the wild outdoors
When the heart of this star-crossed voyager beats in time with yours"
(http://www.eltonography.com/songs/can_you_feel_the_love_tonight.html)

Perasaan yang hanya aku rasakan seorang diri (sampai saat ini), tak tahulah kapan akan tidak bertepuk sebelah tangan lagi....

Sumber:
http://2.bp.blogspot.com/_nQys0Tk6zTw/SgC50Q6ysII/AAAAAAAAAJQ/ntm5OKATkYU/s320/do'a.bmp








Arif Budiman, S.S.
("In Search for Truly Golden Love - Black Hawk Down")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar