Senin, 31 Januari 2011

Mario Teguh Super Point 6 - Rencana Besar

"Janganlah membuat rencana yang kecil,
karena ia mudah dicapai, dan bahkan
pencapaiannya telah lama terbayang
sebelum Anda memulainya.

Itu sebabnya rencana kecil
tidak menyemangati Anda, dan
tidak akan menarik perhatian orang lain
untuk menjadikan Anda
sebagai pemimpin mereka.

Rencanakanlah pencapaian
dari hal-hal yang besar.

Lihatlah ke atas.

Hanya orang yang melihat ke atas
yang melihat jalan naik."


Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880

Kali ini, Mario Teguh Super Point membahas mengenai "rencana". Kita tentu sudah tahu apa itu "rencana"; yang pasti, yang namanya "rencana" dibuat sebelum "tindakan". Tujuannya agar "tindakan" yang akan dilakukan nantinya akan berjalan sesuai dengan "yang seharusnya". Dengan menyusun "rencana", kita juga sudah menetapkan apa yang dibutuhkan, apa tujuan yang ingin dicapai dan langkah-langkah dalam mewujudkan tujuan. Tentu saja, semuanya harus well organized.

Dalam membuat rencana, kita dianjurkan berfokus kepada sesuatu yang besar; lebih besar dari yang biasa. Jika kita membuat rencana tentang hal-hal yang kecil, kita biasanya jauh lebih MUDAH mencapainya dan hasilnya bisa dilihat SAAT ITU JUGA. Membuat rencana-rencana kecil biasanya juga tidak menumbuhkan atau 'meng-enable' MOTIVASI dan SUGESTI yang merupakan dua energi 'raksasa' dalam setiap diri kita. Akibatnya sudah bisa ditebak, kita sudah bisa 'memastikan' hasilnya jauh sebelum kita melaksanakan bahkan merencanakan. Hal itu masih ditambah lagi dengan mandeg-nya sense of creativity, salah satu 'rahasia sukses' orang-orang besar. Rentetan akibat selanjutnya adalah - seperti yang sudah diungkap Bapak Mario - tidak akan menarik perhatian orang sama sekali (karena sudah lumrah alias lazim) sehingga tidak 'pantas' untuk dijadikan contoh teladan atau pimpinan.

Sebaliknya, membuat rencana-rencana yang besar akan membuat kita TERTANTANG untuk mewujudkannya; apalagi bila semua orang di sekitar 'petantang-petenteng' men-judge kalau hal-hal itu impossible untuk dicapai. Fokus, motivasi dan sugesti akan aktif; kreativitas pun akan berkobar. Kegagalan dalam mencapainya justru akan menjadi senjata dan amunisi tambahan untuk kembali bangkit dan bangkit atas nama sesuatu;  PEMBUKTIAN. Jika pun harus 'gatot' alias gagal total hasil dari pengerahan segala daya dan upaya A hingga Z, itu akan melambungkan nama baik kita - bak seorang 'pahlawan'. Setidaknya, kita adalah "the first (yang pertama)" dan bukan "the better (yang lebih baik)" ataupun "the best (yang terbaik)". Dalam ilmu bisnis - seperti yang diungkapkan oleh Bapak Mario, "yang pertama" tidak akan mungkin bisa dikalahkan oleh "yang lebih baik" apalagi "yang terbaik". Tahu kenapa? Ya, karena sebelum ada dua terakhir, tentu ada "yang pertama". Dengan kata lain: "Jika harus jatuh, jatuhlah yang besar karena daya lambungnya akan jauh lebih besar".

Sebagai tambahan, dalam membuat rencana (yang besar) kita juga bisa menerapkan konsep "Analisis SWOT"; meskipun sudah biasa diterapkan dalam perusahaan atau organisasi; Strength (kelebihan), Weaknesses (kelemahan/kekurangan), Opportunities (kesempatan/peluang) dan Threats (ancaman/tantangan). Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikelnya di sini: http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat/. Dalam eksekusi atau pelaksanaannya, pakailah "Kacamata Kuda" ala Bapak Mario Teguh (dapat dilihat videonya di http://metrotvnews.com/read/newsprograms/2011/01/30/8118/187/Kacamata-Kuda). Konsep "Kacamata Kuda" ini secara garis besar adalah FOKUS, fokus terhadap yang membesarkan kita dengan rencana-rencana besar yang telah kita buat dan abai kepada hal-hal yang membuat kita lalai, terlena atau bahkan 'menoleh kembali ke belakang'.

Salam super untuk semuanya....!


http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/rencana-dan-evaluasi.png


Arif Budiman, S.S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar