yang sebagaimana pun gagahnya,
yang tidak pernah berdoa
dalam ketakutan karena ancaman
terhadap kebaikan hidup
dan keselamatan jiwanya.
Rasa takut adalah rahmat
yang mendekatkan kita kepada Tuhan,
yang mengharuskan penyerahan total
kepada kekuasaan dan perlindungan-Nya
Jika kita bersama Tuhan,
kekalahan pun adalah sebuah kemenangan.
Keberanian adalah rasa takut yang meyakini doanya."
Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880
Pada postingan terdahulu (Mario Teguh Super Point 7), saya sudah mengulas tentang makna sebuah kata, yaitu "berdoa". Tidak ada orang yang tidak pernah melakukan pekerjaan ini; seberapa gagah, kaya atau 'sombongnya' dia di dunia. Berdoa adalah 'keharusan'; manusia tidak lengkap tanpa berdoa. Manusia diciptakan sebagai hamba sekaligus wakil Tuhan di dunia. Karena itu, manusia mau tidak mau harus 'berdoa'; meminta apapun yang dibutuhkannya dalam menjalankan tugas-tugas mulia itu sehari-hari.
Rasa takut memang ada dalam setiap diri manusia. Rasa takut akan membuat manusia sangat berpotensi meraih hal-hal luar biasa dalam hidup. Rasa takut akan mendekatkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta karena semua urusan manusia berhasil atau tidaknya bersifat DIIJINKAN. Jika berhasil, keberhasilan itu adalah 'izin' Tuhan agar manusia yang mendapatkannya merasa bahagia dan bersyukur. Jikapun tidak, kegagalan itu juga adalah 'izin'; izin agar manusia yang mendapatkannya terus berusaha dalam cara-cara yang lebih baik sampai tujuan itu tercapai - yang bukan tidak mungkin akan 'bernilai' lebih besar dari yang pernah terlintas dalam benak; seperti kata pepatah "Mundur satu langkah untuk maju seribu langkah".Usaha-usaha tersebut harus dibarengi dengan doa dan sikap menyerahkan sepenuhnya selain hal-hal di luar kemampuan manusia itu sendiri.
Kebanyakan manusia jika ditimpakan kepadanya "kegagalan" - dalam bentuk apapun, cenderung berputus asa. Padahal, putus asa sangatlah tercela bahkan 'dibenci' oleh Tuhan. Tuhan pernah berfirman dalam surat Yusuf ayat 87: "... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". Artinya, "berputus asa dari rahmat Tuhan" termasuk tanda-tanda orang kafir. Sesungguhnya dalam setiap kegagalan dan peristiwa yang telah terjadi, masih ada asa (harapan) di sana. Berpikiran positif-lah!
Tetaplah memelihara mimpi dan beranikanlah diri dan hati dalam berbuat dan mengambil keputusan! Yakinlah dengan kekuatan extraordinary doa dan kekuatan pikiran positif yang dimiliki! Berani adalah 'sinyal mata hati nurani' yang sepenuhnya meyakini akan terkabulnya doa yang dipintakan. Untuk 'hijrah' ke posisi ini, apalagi jika hati tetap bersikeras untuk 'diam di tempat' dan terus melanjutkan hal-hal atau perbuatan-perbuatan yang tidak akan membuat kita menjadi besar dan menjaga kehormatan diri dan orang-orang terdekat, memang terasa sangat sulit! Sulit-tidaknya adalah konsep yang kita bangun dalam diri; dalam memori pikiran, hati dan driver anggota tubuh. Sekali mengatakan 'sulit', maka dia akan 'sulit'. Ibarat virus!
"Cobalah dengan ikhlas dan konsep pikiran yang bersih dari distorsi apapun, termasuk cinta yang 'membutakan'. Fokuslah segala daya, upaya, pikiran dan tenaga; lalu, perhatikan apa yang akan terjadi..."
Arif Budiman, S.S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar