Rabu, 23 Februari 2011

Mario Teguh Super Point 20 - "Flying Without Wings"

"Engkau yang selalu mengatakan,

Memang mudah dikatakan,
tapi prakteknya susah!
dengarlah ini

Bukankah engkau ingin menjadi
orang besar yang damai, kaya, dan
terhormat di masa depanmu nanti?

Maka janganlah membiarkan
bayi baik yang dilahirkan oleh Ibumu itu
menjadi pemimpi besar yang malas,
suka mengkritik tapi mudah tersinggung,
dan
bertanya untuk membantah jawabannya.

Janganlah mempersulit bantuan."


Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880


"Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri"
(A. Simanjuntak "Bangun Pemudi Pemuda") 

 
Kehidupan manusia di alam ibarat air yang mengalir di sungai; mengalir tanpa henti sesuai dengan 'pola' tertentu yang telah ditetapkan. Dia bermula dari tetesan-tetesan yang bersih lagi jernih yang muncul ke permukaan bumi. Tujuan dia diciptakan adalah sebagai rahmat bagi semesta alam sekaligus pemimpin dan guardian (pelindung) semua makhluk lain. Jika tetesan-tetesan rahmat itu tidak ada, buat apakah alam semesta ini diciptakan? Atas nama cinta dan kasih sayang-lah, semuanya diciptakan.

Dan, bagaimana dengan makhluk bernama manusia itu sendiri? Mereka-mereka yang lahir ke alam ini sesungguhnya adalah barisan kampiun. Mereka-lah makhluk-makhluk terpilih agar semua irama dan ritme perjalanan alam semesta yang menembus ruang dan waktu menjadi lebih 'bermakna' dan 'beraneka warna' serta abadi selamanya. Mereka adalah "Garda Republik Kerajaan Tuhan di Bumi"; mereka selalu penuh semangat dengan jujur dan ikhlas, yang tidak akan pernah menyerah dan berputus pengharapan - bahkan di saat mereka tidak mampu sekalipun. "A champion is someone who gets up even when they can't (= Juara sejati adalah dia yang tetap bangun dan optimis meski dia sebenarnya tidak bisa").

Lalu, bagaimana dengan barisan kampiun yang 'harus' berkata bahwa "mudah dikatakan, tapi susah dipraktekkan"? Ketahuilah, mereka sedang rapuh - suka mengkritik, malas, mudah naik pitam dan sebagainya; mereka laiknya bak macan yang kehilangan taringnya. Mereka lupa bahwa mereka adalah kampiun. Bukankah mereka menginginkan segala hal "ter-" - terpandang, terkaya, terkenal, termasyur, terbaik, tertinggi, terkuat dan sebagainya?

Berada dalam kondisi 'rapuh' memang sangat manusiawi; semua 'kampiun' itu pernah merasakannya. Perasaan jadi campur-aduk disertai dengan emosi yang makin memuncak akibat kegagalan-kegagalan, kekecewaan-kekecewaan bahkan sampai pada tingkat yang terbilang ekstrim; kehilangan kepercayaan terhadap sesuatu - yang dicita-citakan untuk digapai. Memang sangat tidak enak, sungguh!

"Kepercayaan akan datangnya bala bantuan Tuhan; jujur, ikhlas dan tetap dalam jalur yang lurus dalam doa, usaha dan tawakal merupakan kunci-kunci pembuka datangnya kebahagiaan sebenarnya. Jika 'tangan-tangan tak terlihat' Tuhan melambaikan bantuan telah tiba, tak ada satu kekuatan pun yang bisa menghalangi apalagi mencegah. Setelahnya, Engkau akan seperti burung yang terbang tanpa sayap....; flying without wings...."







Arif Budiman, S.S. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar