"Orang yang hanya mencari uang,
biasanya tidak memperhatikan kualitas karir.
Tapi,
orang yang berfokus pada membangun karir
akan membuktikan bahwa ternyata
uang itu menempel pada kualitas.
Orang yang berkualitas kehidupan keluarganya,
yang berkualitas karirnya,
dan yang berkualitas kontribusinya
bagi kebaikan sesama,
akan dikayakan bukan hanya dengan harta,
tapi juga dengan penghormatan dari sekitarnya."
Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880
biasanya tidak memperhatikan kualitas karir.
Tapi,
orang yang berfokus pada membangun karir
akan membuktikan bahwa ternyata
uang itu menempel pada kualitas.
Orang yang berkualitas kehidupan keluarganya,
yang berkualitas karirnya,
dan yang berkualitas kontribusinya
bagi kebaikan sesama,
akan dikayakan bukan hanya dengan harta,
tapi juga dengan penghormatan dari sekitarnya."
Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880
Siapa yang tak ingin uang? Siapa yang tak ingin kaya? Semua orang ingin punya uang; uang yang sangat amat banyak (menghias angkasa....; eh, bukan uang, tapi 'bintang kecil'). Dengan uang, orang bisa beli apapun; rumah, mobil bahkan pesawat jet pribadi. Pokoknya, orang akan bisa 'bahagia' dengan banyak uang. Tidaklah mengherankan bila semua orang sibuk mencari uang; dari pagi hingga malam bahkan pagi lagi. Karena uang pulalah, banyak yang mencari 'jalan pintas'; korupsi, merampok, membunuh, menjual narkoba dan sebagainya. Bagi mereka ada satu prinsip: "Money is everything".
Uang memang bisa membeli sesuatu; bahkan (hampir) segala sesuatu. Tapi, uang bukanlah segalanya. Masih ada beberapa hal yang nilainya tak mampu dibeli dengan uang sebanyak apapun. Salah satunya adalah penghormatan akan kualitas diri. Celakanya, justru inilah yang (semakin) banyak dilupakan orang. Asal uang didapat, yang lain bolehlah lewat. Tak peduli; walau nanti hidupnya bakal 'dilaknat'! Segala potensi dan energi hanya fokus pada pencarian uang semata yang sangat sering mengorbankan kodrat manusia sesungguhnya!
Memang dalam membangun "penghormatan akan kualitas diri" membutuhkan 'biaya' tersendiri - dan biaya itu adalah uang. Semuanya memang perlu uang; bahkan untuk pendidikan yang jauh lebih tinggi. Itu sudah hukum alam! Tapi bukan itu maksudnya! Membangun "penghormatan akan kualitas diri" maksudnya mendayagunakan semua potensi yang ada - termasuk uang - untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, perasaan, pikiran, tindakan, kesabaran dan penerimaan diri terhadap hasil/realita dalam suatu proses berdimensi ruang dan waktu sehingga tercapai tingkat tertinggi; entah itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam karir. Biasanya, orang-orang seperti ini akan sangat enerjik dan highly inspired and motivated to be better and better everytime, everywhere. Jika ini yang dijadikan visi dan misi dalam falsafah atau moto hidup, maka pendapat sebagian besar orang akan posisi uang akan 'bergeser' ke arah yang lebih baik; uang bukanlah tujuan, tapi alat untuk mencapai tujuan 'sebenarnya' - bahagia di dunia dan akhirat.
So:
"Memperbaiki kualitas diri memang membutuhkan uang yang terkadang jumlahnya tak terbayangkan oleh 'logika matematika kemampuan ekonomi' semata; dia adalah investasi jangka panjang yang 'keuntungan' atau profit-nya akan Anda dapatkan kelak di masa depan. Anggap saja uang Anda itu adalah investasi dan Anda 'bermain' dalam sebuah 'pasar saham atau pasar modal sendiri'. Bedanya, Anda tidak akan pernah rugi; kalaupun keuntungannya tidak Anda dapatkan, orang lain yang mendapatkan akan 'membalas' dengan cara lain dan Tuhan akan mengizinkan 'pembalasan' itu dengan cara atau jalan yang tak diduga-duga. Jadi, berfokuslah pada upaya sistematis dan terencana untuk meningkatkan kualitas pribadi dan hidup Anda, lalu perhatikan apa yang terjadi...."
Arif Budiman, S.S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar