Kamis, 10 Februari 2011

Mario Teguh Super Point 13 - Ambisi

"Berambisilah.

Sesungguhnya,
ambisimu menentukan ketinggianmu.

Perbaikilah pengertian umum
yang salah mengenai ambisi.

Orang yang membenci ambisi
adalah mereka yang merasa
terlukai dan direndahkan oleh
ambisi orang lain.

Maka pastikanlah ambisimu,
yaitu kerinduanmu untuk menjadi
pribadi besar yang berwenang
memajukan kebaikan bagi
sesamamu dan alam,
menjadikanmu pribadi yang santun
dan penuh kasih."


Mario Teguh
http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880

“Ambisi itu sesuatu yang baik, setiap orang harus memilikinya. Karena ambisi merupakan cita-cita atau apa yang ingin dituju atau roh seorang manusia untuk survive dalam hidupnya. Kalau orang tidak memiliki ambisi, berarti dia tidak mengisi kehidupannya” (Tika Bisono MPsi Psi)*

"Ambisi". Sebuah kata yang mungkin sudah berada di otak kita yang sudah lama kita kenal. Setiap manusia pasti memiliki 'kata' ini. "Ambisi" sering dikonotatifkan maknanya menjadi sesuatu yang 'buruk'. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa melihat "ambisi" dalam bentuknya sebagai sesosok "monster" - bahkan sudah terlalu biasa. Demi yang bernama "ambisi", yang haram menjadi halal dan yang bathil menjadi hak - semua sudah terbolak-balik. Semua cara dilakukan; asal cita-cita atau tujuan tercapai - persetan dengan segala resiko, konsekuensi atau akibat yang ditimbulkan baik selama proses mencapainya maupun setelah tujuan itu dapat diraih.

Tapi, benarkah "ambisi" itu sesosok monster hingga sebegitu "menakutkan"? Atau setidaknya, apa benar "ambisi" telah menjadi satu kata "eksklusif" sehingga membuat sebagian orang merasa 'jengah'? Kalau kita mencoba memikirkan, ternyata "ambisi" itu adalah sesuatu yang natural, alami yang diilhamkan Tuhan kepada setiap manusia. Masalahnya sekarang terletak pada konsep yang salah dan penggunaan makna dalam praktek kehidupan sehari-hari. Konsep yang salah (baca: keliru) akan melahirkan pemahaman yang salah/keliru yang menentukan penggunaan yang juga keliru/salah dalam kehidupan.

"Ambisi" - seperti yang telah disebutkan di atas - adalah nama lain dari "cita-cita". Secara umum (dalam arti positif), orang yang berambisi cenderung lebih bersemangat, lebih fokus dan lebih 'tahan banting' demi mencapai tujuan atau cita-citanya daripada orang yang 'tidak berambisi' - lebih tepatnya, tidak menggunakan potensi "ambisi" dalam dirinya. Mereka yang berambisi 'positif' akan mengerahkan seluruh kekuatan dirinya untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai yang terbaik; berprestasi dan menghasilkan karya-karya luar biasa. Biasanya, mereka akan menggebu-gebu, terkadang tak sabaran yang sebenarnya jika dikelola dengan baik akan sangat membantu.

Lalu, bagaimana dengan ambisius? 
 
“Ambisius itu kata sifat dari ambisi. Yang namanya kata sifat ada positif dan negatifnya. Ambisi yang positif dimiliki oleh orang supaya bisa berprestasi dengan baik dan menghasilkan karya terbaik, sementara kalau yang negatif itu sebuah ambisi yang tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia akan memaksakan segala cara”  (Tika Bisono MPsi Psi)*

Dengan kata lain, "ambisius" adalah sikap "mau menang sendiri" bahkan "tak tahu diri"; cenderung memaksakan kehendak. Selanjutnya sudah bisa ditebak; segala cara akan dilakukan. Bagaimana bila 'ambisi' tidak tercapai? Ya..., mencari 'kambing hitam' atau paling tidak mencari-cari kesalahan yang tidak ada hubungannya dengan 'ambisi' itu sendiri - biasanya di luar kemampuan diri. Celakanya lagi, mayoritas kita "terperangkap" dalam konsep "ambisi" seperti ini.

Lalu bagaimana harus bersikap? Jawabannya hanya satu: Jangan takut berambisi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Mario Teguh di atas, 'membenci' ambisi hanyalah sifat orang-orang 'kalah' dan 'terkalahkan' oleh orang lain dan zaman. Gambaran sifat 'tercela' karena hanya 'menerima'; bahkan, tidak beriman. Yang terpenting adalah memperbaiki pengertian atau pemahaman konsep makna kata "ambisi" itu sendiri sesuai dengan khittah-nya. Jadikan ambisi itu sebagai sesuatu 'kerinduan' yang membaikkan dan membesarkan dan menjadikan kita pribadi-pribadi yang penuh damai dan kasih sayang.

"Ambition is not a monster at all if it is utilized in the right manner" 




http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2010/08/ambisi-kerja.jpg 




Arif Budiman, S.S. 

* http://www.untukku.com/artikel-untukku/ambisi-vs-ambisius-apa-bedanya-untukku.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar